Kamis, 26 Februari 2009

email untuk mantan kekasih

Assalammualaikum wr.wb

Akhi apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan Allah swt, selalu dalam rengkuhan cintaNYA, maafkan saya jika baru bisa ngasih kabar setelah 1 bulan saya pergi, setelah 1 bulan saya berusaha menghindari akhi dan menghilangkan semua rasa yang pernah ada dalam hati saya, mengusir bayangan indah masa depan yang pernah saya impikan bersama akhi, melawan nafsu ingin bertemu.
Bukan berarti saya membenci akhi karena pertengkaran kita, sungguh tak pernah sedikitpun, dan mungkin pula justru akhi yang membenci saya karena saya pergi begitu saja, hilang seperti terbang terbawa angin entah kemana.
Akhi…kalo boleh saya bercerita sedikit saja tentang sesuatu…, hari itu tepatnya malam itu setelah sekian lama saya tidak bisa bangun di sepertiga malam karena tidur larut akibat sibuk bersms ria dengan akhi, setelah sekian lama saya melakukan sujud hanya sebagai ritual karena buru-buru takut akhi menunggu lama balasan sms saya, setelah sekian lama saya tidak melantunkan ayat-ayatNYA dan justru menyenandungan lagu-lagu cinta.malam itu setelah kita bertengkar tepatnya…saya hanya bisa tidur sebentar, saya terbangun ditengah malam, mata saya masih sembab habis menangis karena takut kehilangan akhi...tiba-tiba saja saya merasakan rindu yang amat sangat entah rindu pada apa atau siapa tapi bukan pada akhi, kaki saya melangkah begitu saja, mengambil wudhu, dan saya mengerjakan hal yang dulu sering saya kerjakan sebelum bertemu akhi, ternyata inilah rindu saya, bersimpuh dalam penghambaan kepada Sang Hidup, bersujud dengan ta’jim pada sang Pemilik cinta abadi, menangis dalam penyesalan . malam itu yang membuat saya mengambil keputusan yang menurut saya benar tapi justru disalahkan banyak orang, keputusan mengganti no hp, keputusan meninggalkan kota tempat kita bertemu dan berkenalan, keputusan untuk memulai semuanya dari awal lagi,
Ahh akhi….saya tidak menyesali pertemuan saya dengan akhi,sama sekali tidak, jika saya menyesali itu sayapun akan menyesali penyesalan saya malam itu, saya hanya menyadari bahwa jalan yang dulu pernah kita tempuh adalah jalan salah walaupun menurut banyak orang tetap benar, jalan yang menuntun kita menuju dosa-dosa kecil. Jalan yang ramai karena banyak setan tertawa gembira mengiringi langkah-langkah penggunanya.
Tak ingin banyak kalimat yang saya tulis, takut justru membuat akhi menangis, taukah akhi? Lirikan mata kita, pandangan yang saling beradu penuh rindu, genggaman tangan yang pernah kita lakukan, juga rangkulan akhi saat menyeberang jalan yang dulu sering membuat saya terbang ke awan. Taukah akhi kalau semua itu belum menjadi hak kita, semua itu belum boleh kita lakukan, kita tau sejak bangku SMP dari guru agama kalau itu dosa, tapi kita tetap melanggarnya, kita tau kalau itu tidak boleh sebelum kita menjadi halal tapi kita tetap melakukannya.
Bahkan kita terlalu pede sampai mendahului takdirNYA kalau kita akan menikah dua tahun lagi padahal itu mutlak rahasia Illahi, kita terlalu berani melangkah lebih dulu dengan cincin yang melingkar dijari padahal kita tak pernah tau apa yang akan terjadi nanti.
Semua belum terlambat akhi…semua masih bisa kita perbaiki, saya tau akhi mencintai saya, tapi saya juga tau kalau cinta kita bukan cinta yang sebenarnya, bukan cinta yang di ridhoiNYA karena cinta kita hanya perasaan emosional sesaat yang akan hilang direnggut waktu dan usia, perasaan karena pesona diri kita masing-masing padahal itu adalah anugerahNYA, bukan cinta karena cinta kita kepadaNYA sebagai bagian dari cara kita mencintaiNYA .
Bukan saya bermaksud menggurui dan merasa sok tau, saya juga belum tau apa-apa tapi saya ingin akhi juga seperti saya belajar dan berusaha mencari cahaya yang akan menyinari kehidupan kita masing-masing, kalaupun nanti kita bertemu dalam rengkuhan tali kasih, saya ingin itu adalah tali kasihNYA, pada saat yang tepat tentunya. Kalaupun ternyata kita memang ditakdirkan untuk tidak bersatu, pasti kita akan ditakdirkan untuk bertemu dengan seseorang yang jauh lebih baik, tentu manurutNYA. Maka untuk itu saya minta maaf jika mengecewakan akhi dan membuat hati akhi terluka,saya minta maaf jika saya hanya bisa menitipkan cincin itu ke teman saya, saya minta maaf karena email ini. Saya harap akhi mengerti dan saya akan selalu berdoa untuk akhi.

Semoga akhi selalu dalam lindunganNYA, selalu mendapatkan berkahNYA, dan selalu-selalu dalam kebaikan yang lain.

Wassalammualaikum wr.wb

Read more...

Jumat, 20 Februari 2009

sepenggal cerita masa lalu

Terdampar di negeri orang, menjalani kehidupan sebagai seorang pekerja rumah tangga seperti ini, sama sekali bukan impianku, tapi ini adalah bagian dari perjuangan tuk meraih mimpiku. Berat sebenarnya , disaat teman2ku asyik dengan persiapan masuk PTN, aku justru masuk penampungan para calon TKW, disaat temen2ku bahagia menjalani status sebagai mahasiswa baru, aku cukup senang menjadi pembantu baru. Kecewa karena perpisahan orang tua membuat aku ingin lari dari semua dan memikirkan diriku sendiri.

Minggu ini sama dengan minggu2 sebelumnya, beres2 rumah, ngajak anjing jalan-jalan , mandi dan setelah itu harus mencari alasan agar tidak perlu ikut ke gereja. Pernah aku dengan sengaja memasukkan jariku agar muntah dan dikira sakit, sukses banget, majikanku percaya. Pernah juga aku pencet hidungku sampai mataku ikut merah, berhasil juga biar dikira flu. Tapi tidak setiap minggu aku melakukan trik-trik seperti ini, takut mereka curiga, termasuk hari ini aku tidak nemu cara, jadi terpaksa ikut ke gereja, mendengarkan pendeta Jhon berpidato yang kadang juga membuatku menitikkan air mata karena haru, pernah sekali aku disuruh kedepan dan di doakan oleh dia, saat itu aku langsung nangis, dalam pikiranku bagaimana dia bisa tau apa yang terjadi dalam hidupku, bagaimana dia bisa merasakan derita hatiku yang membuat keimananku menjadi goyah, tapi alhamdulillah ALLAH masih melindungiku, walaupun aku tak pernah bisa sholat tapi hatiku tetap mengingatnya dan meyakini bahwa Muhammad adalah rosulnya. Aku juga pernah berdiskusi kecil sama salah satu majikanku saat kami berdua masak tentang siapa sebenarnya Jesus dan Muhammad, keyakinan tetap keyakinan, bagimu agamamu bagiku agamaku yang penting saling menghargai, tidak saling mengganggu.

Majikanku adalah 4 wanita sukses yang mandiri ditambah seorang nenek cerewet tapi sebenarnya baik hati, mereka semua tidak menikah, hanya memelihara 3 anjing lucu yang diperlakukan layaknya manusia, tiap hari makan daging, sarapanpun susu sama roti, saat salah satu anjingnya tidak bisa malihat karena katarak, mereka rela mengeluarkan
S20 000 singapura, sedangkan gajiku cuma S240 sebulan, nyakitin ati. Nasib anjing disini jauh lebih bagus daripada nasib banyak manusia di Indonesia. Tapi aku juga sayang sama mereka, bahkan menurutku anjing2 itu tlah menjadi sahabatku, tempat aku curhat karena tak ada teman, dengan setia mereka duduk didekatku dan mendongakkan kepala sambil menggerak-gerakknan ekor, seolah mengerti dan ingin menghiburku. Kadang aku berpikir dan bertanya dalam hati untuk apa mereka membanting tulang padahal ga punya anak, ternyata justru inilah kebaikan mereka, karena lembaga sosiallah yang nantinya mewarisi harta mereka, usia mereka sudah di atas 50th semua.

“yuni..! when you’re go out 4 walks with the dogs please don’t listen to them, I mean the Bangladesh men,oke..!” majikanku slalu pesan seperti ini padaku setiap aku mau keluar bersama anjing2 mereka 3x sehari, pagi sore dan malam sebelum tidur. Telingaku yang bosan,sangat dimakhlumi karena orang2 bangladesh itu emang pada mata keranjang, ga tahan nglihat wanita, mereka rela ngeluarin berapapun uang mereka agar bisa tidur dengan kami(PRT red),tragisnya banyak kasus pada dipulangin ke negara asal karena ketahuan memasukkan teman pria kedalam rumah dan kebanyakan berasal dari indonesia.mungkin karena diskriminasi terhadap pekerja dari indonesia yang membuat mereka melakukan hal itu, gaji lebih rendah,ga dapet hari libur pula beda banget dengan pekerja dari negara lain.tapi menurutku karena lemahnya iman, alhamdulillah aku terlindungi dari hal seperti itu.

Hal yang paling aku sebali adalah membersihkan benda2 kristal koleksi majikanku, di sudut ruang tamu, di ruang makan, diruang keluarga, di perpustakaan ada benda seperti itu.aku takut jika pecah sebab gajiku belum tentu cukup dipakai buat membeli, dan hal ini harus aku kerjakan seminggu sekali karena orang singapura sangat peduli dengan kebersihan dan keteraturan. Aku lebih suka jika ada pesta atau cuma dinner dengan kolega dirumah, itu berarti aku bebas dari omelan walaupun capek kurasakan. Kadang jam 2 dini hari baru selesai, habis itupun aku masih harus membawa anjing jalan2 sebelum tidur, tapi harus tetap semangat demi cita-cita, malah punya story indah tuk diceritakan, dapat pelajaran hidup yang berharga bagaimana menghargai waktu, menjaga kebersihan, dan banyak lagi. Aku tak pernah menyesal terdampar disini, aku harus bersyukur untuk setiap peristiwa yang aku alami walaupun cukup pahit sekalipun.


(singapura oktober 2002)

Read more...

Rabu, 11 Februari 2009

ijinkan aku menangis ya Allah

bukan karena sedihku,bukan pula karena masalahku yang merupakan ujian dariMU.
tapi karena sesalku yang kadang melalaikanMU
untuk setiap kata yg kuucapkan bersama kemarahan
untuk setiap kalimat yang keluar bersanding dengan kebohongan
sehingga membuat orang yang pernah mendengarnya sedih dan terluka
ijinkan aku menangis ya Allah
untuk setiap ibadah yang kulakukan bukan dengan keikhlasan tapi karena mengharap pujian
untuk setiap keluhan lelahku berdoa padaMU padahal Engkau tak pernah lelah mendengar doa hamba2MU
untuk setiap langkahku yang mungkin menuju kemaksiatan
untuk setiap kesombonganku
karena merasa sebagai orang beriman padahal Engkau tak pernah mengujiku sebagaimana Engkau uji orang2 beriman dijaman rosulMU
untuk setiap keputusasaan yang pernah kurasakan sehingga tidak peduli dengan keberadaanMU
untuk setiap perasaan cintaku pada nikmat dunia yang mungkin justru melebihi cintaku padaMU padahal semua itu datang dariMU
ijinkan aku menangis dalam sujudku bersama keinginanku untuk bertobat
atas dosa2ku
dan bimbinglah aku agar senantiasa melangkah dijalan lurusMU
agar senantiasa jatuh cinta padaMU dan slalu ingin bermesraan denganMU

Read more...

hanya lamunan sesaat

Kaki ini terus melangkah menyusuri jalan satu2nya dari kampungku menuju jalan raya. sepi…gak ada teman, hanya sesekali ada motor lewat, justru inilah yang aku suka. Berjalan sambil melamunkan sesuatu dan menikmati hamparan sawah yang menghijau disebelah kiri kanan jalan tanpa harus berbasa basi menyapa orang dengan ramah saat ketemu. Tapi sebenarnya males banget menempuh jarak 1,5km dengan jalan kaki, kalau tidak demi teman2 blogger yang menunggu postingan baru di blogku (PD ga pa2 yach…), mungkin aku lebih memilih untuk tidak kemana2 dan membaca ulang koleksi bukuku dirumah saja. Tapi aku cinta blogku, aku senang dan bahagia karena ada yang berkunjung diblogku, aku bisa tersenyum saat membaca komentar dari teman2 karena itu berarti ada yang peduli, dan hal ini yang membuat aku semakin bersemangat untuk menulis, untuk belajar jadi penulis lebih tepatnya.

Aneh…ngapain juga aku nulis kayak gini ya? gak penting kata orang, tapi aku juga gak tau kenapa aku suka nulis tentang diriku, tentang masalahku, tentang apa yang kurasakan, ya…ya…mungkin karena aku ingin berbagi, ingin curhat sekedar untuk memberi informasi bukan untuk mengharap simpati dan empati siapa tau ada yang berminat njadiin istri. Hehehe…( bahasaku bener gak toh? sama aja ya..)

Masih bingung nih mau nulis apa, tentang patah hati sudah, tentang keluarga sudah, tentang kasih sayang sudah. Pengen nulis cerpen ga ada imajinasi, nulis puisi apalagi, jadi ya biar ngalir gitu aja ngikutin jemari mengetikkan huruf demi huruf. Namanya juga rahasia hati , ya aku nulis apa yang ada dihatiku dong, mengungkapkan apa yang aku rasa saat sedih maupun bahagia, menuangkan imajinasi yang singgah di kepala (tidak termasuk imajinasi jorok).

Kembali ke awal aja yach…
Jadi orang kampung seperti diriku tuh enak ga enak lho, ga enaknya ya kayak sekarang. Mau ke warnet aja butuh waktu 35menit, bisa lebih malah ( adanya cuma di kota kecamatan ) belum ngantrinya karena penuh, mau baca buku gratis di toko buku mesti menempuh jarak puluhan km( adanya cuma di solo city) dan masih banyak ga-enak- ga-enak yang lain. Huhh…apa sich, kok kayaknya ga bersyukur banget. Jangan salah menilai diriku shobat…aku tetap bersyukur banget kok, untuk hamparan sawah yang hijau, untuk udara bersih yang aku hirup, untuk ketenangan dimusim hujan karena ga pernah banjir, dan masih banyak banget deh…, ga aku tulis karena khawatir kaliyan iri pada saat membacanya.hehehe…( kan ga baik ya?)
Yo wess lah, berhubung lagi ga ada ide, ga tau mesti nulis apa lagi, mendingan udahan dulu aja ya…
Yang penting slalu enjoy dan bersyukur dengan keadaan bagaimanapun, menikmati dengan senyum, menjalani dengan ikhlas dan selalu semangat melaluinya.
S E M A N GAT…!!!!!!

Read more...

Kamis, 05 Februari 2009

ikatan batin itu tetap ada

Mata itu begitu redup menunjukkan ketuaan usia pemiliknya, dia sendiri yang menyambut kedatangan kami. Kalau bukan untuk memenuhi permintaan kakakku yang jauh di Athena, mungkin aku tak akan pernah menemuinya walaupun aku selalu memikirkannya. Tapi hari ini saat aku berada di depannya, menatap wajahnya yang begitu senja, mendengar suaranya yang lemah, menyaksikan langkahnya yang terseok-seok dan tangannya yang gemetaran saat mengambilkan minum untuk kami, mendadak rasa benci yang tertanam dalam hati selama bertahun-tahun hilang begitu saja, rasa itu tlah tergantikan dengan perasaan iba, kasihan dan sayang. Ingin aku memeluknya dan menangis sejadi-jadinya untuk mengungkapkan perasaanku saat itu, tapi aku tak bisa, aku terlalu munafik untuk mengakuinya. gambaran masa lalu masih begitu jelas, wajahnya yang garang, suaranya yang menggelegar, tangannya yang kuat saat menampar dan menghajar istri dan anak-anaknya, kakinya yang pernah menendang badanku, bahasanya yang sangat kasar saat melontarkan kata-kata makian pada kami….walaupun semua itu kini sudah tidak dimilikinya. Jauh dilubuk hatiku aku masih sangat menyayanginya juga merindukannya,aku yakin itu. Tapi…andai saja dia tak pernah menikah lagi,andai saja saat ini dia tidak punya anak lagi yang masih bayi,andai saja dia cukup sabar …
setiap peristiwa memang tak akan terjadi tanpa ijin dari ALLAH, ini yang aku yakini sekarang. tanpa banyak kalimat aku serahkan amplop titipan dari kakakku sekedar membantu biaya persalinan istrinya yang juga kelahiran adikku.
Sedih,malu,marah bercampur aduk jadi satu saat kudengar kabar kalau istrinya sedang hamil, bagaimana tidak, umurnya sudah 75th bahkan sudah pantas punya buyut, tapi sekali lagi aku yakin ini adalah takdir, makanya aku melakukan semua ini.
Sudah bertahun-tahun aku tidak bertemu, mungkin sebenarnya keputusanku untuk kembali ke kampung halamanku adalah bagian dari rencanaku untuk memperbaiki semuanya, memperbaiki hubunganku dengan ayahku, membimbing ibu agar semakin mendekatkan diri pada Allah dan berusaha mendamaikan mereka berdua agar tidak ada lagi dendam dan saling menyalahkan, yach…mungkin sebenarnya aku memang ingin melakukan hal ini tanpa aku sadari, bagaimanapun ikatan batin antara ayah dan anak tak akan putus, bagaimanapun aku ingin menjadi anak yang berbakti, bagaimanapun aku tak ingin melihat ayahku terlalu lama menderita akibat perbuatannya dimasa lalu, bagaimanapun aku akan berusaha, bagaimanapun aku yakin bahwa aku bisa.

Read more...

blog sahabat

  ©Editor by Dunia Maya.